Tuesday 17 January 2012

Semusim Secarik Kata






 #
Hujan keseribu kali tlah terganti
Sedikit bayangmu ku ingat menyepi
Lama…
Hingga tak pasti semua tanya berlabuh
Mungkin sudah keseribu kali pula ku berpikir
Adakah jawab mampu membunuh rindu ini?







###
Aku jatuh cinta pada dedaunan gugur diluar jendela
Aku jatuh cinta di penghabisan kemarau
menjelma jaruman hujan dan basah
Saksi burung mendendangkan lagu seminya
Apakah kau juga merasakan sama?
Semoga…

###
Katakanlah aku ini ada,
maka cinta akan ada selagi kau bernafas lepas
Katakanlah aku ini hidup,
maka cinta kan membasuh peluhmu dengan embun
Katakanlah aku ini malaikatmu,
maka cinta kan ada setiap kau buka mata di pagi hari
Katakanlah kita bersama,
maka kita memang nyata bersama hingga pagi menjelang


#
Mengapa diam?
Bicaralah…..
Selagi musim belum berganti dan hujan belum berhenti
Karena setelah itu, pelangi akan mengisi langit
Menghapus waktu bersama sampai kita sendiri
Itukah?
Sepertinya hidup memang tak pernah disangka….



#
Selezat burger yang baru saja kunikmati
Dengan secangkir kopi hitam sedikit gula
Seperti ini pula rasanya aku merasakan hidup
Tak perlu pahit, tak perlu manis da, tak perlu pedas
Aku hanya ingin yang lezat,
Agar ku bisa berjalan tegak di atas titian hatimu


#
Tak akan ku berhenti memujamu
Sebelum musim berganti dan alunan musik berhenti
Aku kan berhenti memujamu
Bersama jantung ini berhenti berdetak memikirkanmu


Yogya, 16 Januari 2012

No comments:

Post a Comment