Setiap
orang punya persepsi yang berbeda-beda memaknai kopi. Sebagian
menganggap kopi sebagai minuman penahan kantuk, saat mereka harus
bekerja lembur, atau ingin begadang. Sebagian menganggap kopi
pengusir kantuk yang mereka minum dipagi hari sebelum mereka memulai
aktivitas. Sebagian menganggap kopi menyebabkan orang kecanduan dan
menimbulkan berbagai penyakit.
Apa
sih yang membuat kopi begitu istimewa di mata orang-orang tersebut?
Kafein.
Kafein(rumus kimianya Rumus kimianya ialah C6 H10 N4 O2) ialah
senyawa kimia yang dijumpai secara alami di dalam makanan contohya
biji kopi, teh, biji kelapa, buah kola (Cola nitida), guarana, dan
maté. Ia terkenal dengan rasanya yang pahit dan berlaku sebagai
perangsang sistem saraf pusat, jantung, dan pernafasan. Kafein juga
bersifat diuretik (dapat dikeluarkan melalui air kencing). Walupun
terdapat di beberapa makanan, tapi rata-rata orang mengenal kafein
ada di dalam kopi.
Kafein
dapat dikeluarkan dari otak dengan cepat, tidak seperti alkohol atau
perangsang sistem saraf pusat yang lain. Tambahan lagi, kafein tidak
mengganggu fungsi mental tinggi dan tumpuan otak. Pengambilan kafein
secara berkelanjutan akan menyebabkan badan menjadi toleran dengan
kehadiran kafein. Oleh itu, jika pengambilan kafein diberhentikan
(proses ini dinamakan “penarikan” atau “tarikan”), badan
menjadi terlalu sensitif terhadap adenosin menyebabkan tekanan darah
turun secara mendadak yang seterusnya mengakibatkan sakit kepala dan
sebagainya. Kajian terbaru menyebutkan kafeina dapat mengurangi
risiko penyakit Parkinson, tetapi hal itu masih belum memerlukan
kajian mendalam.
Terlalu
banyak kafein dapat menyebabkan intoksikasi kafein (yaitu mabuk
akibat kafein). Antara gejala penyakit ini ialah keresahan,
kerisauan, insomnia, keriangan, muka merah, kerap kencing (diuresis),
dan masalah gastrointestial. Gejala-gejala ini bisa terjadi walaupun
hanya 250 mg kafein yang diambil. Jika lebih 1 g kafeina diambil
dalam satu hari, gejala seperti kejangan otot (muscle twitching),
kekusutan pikiran dan perkataan, aritmia kardium (gangguan pada
denyutan jantung) dan bergejolaknya psikomotor (psychomotor
agitation) bisa terjadi. Intoksikasi kafein juga bisa mengakibatkan
kepanikan dan penyakit kerisauan. Walaupun masih aman bagi manusia,
kafein, teofilin, dan teobromin lebih beracun bagi sebagian hewan
seperti kucing dan anjing karena perbedaan dari segi metabolisme
hati.
Nah,
lalu…akhir-akhir ini kopi sudah membudaya. Bahkan sebelum itu kopi
sudah menjadi trademark kedai-kedai di pinggir jalan yang biasa
digunakan orang-orang singgah hanya untuk menikmati secangkir kopi
atau teh diselingi dengan cemilan mendoan atau kacang rebus. Namun
presentasi orang meminum kopi lebih banyak dibandingkan minum teh.
Bagi mereka yang sudah biasa meminum kopi berpikir, kopi kadang dapat
menurunkan tingkat stress akibat seharian bekerja. Walaupun teh juga
bisa berperan penting dalam hal ini.
Kegiatan
“ngopi” sudah sangat populer bagi masyarakat kita di beberapa
wilayah di Indonesia. Di beberapa wilayah warung kopi seolah menjadi
ciri khas tersendiri. Warung kopi seolah bukan hanya
tempat dimana orang datang dan membeli kopi saja tetapi bisa pula
menjadi ruang tempat sosialisasi bagi banyak orang. Mereka yang
datang ke warung kopi tak hanya dari satu latar belakang yang sama,
semisal di salah satu warung kopi yang ada di malang beberapa
pengunjungnya adalah buruh, mahasiswa, karyawan swasta, PNS. Disini
latar belakang bukanlah masalah, kegiatan ngopi telah menyatukan
latar belakang ini dalam satu ruang kebersamaan. Dalam satu ruang ini
mereka saling berbaur dan bersosialisasi. Ngopi dan warung kopi
adalah dua hal yang sangat terkait, ngopi bukan hanya dimaknai
sebagai kegiatan meminum kopi semata tetapi telah berubah
menjadi satu bentuk komunikasi dan warung kopi menyediakan ruang
untuk berlangsungnya kegiatan tersebut.
Ada
persahabatan yang erat antara manusia dengan minuman “kopi”.
Hukum gravitasi bisa saja berlaku dalam hal ini. Manusia membutuhkan
kopi, yang berfungsi ganda sebagai minuman dan sebagai pembuang
stress. Mungkin setelah menyesap aroba kopi mereka bisa tersenyum.
Namun jangan terlalu sering mengkonsumsi kopi, karena semakin sering
kafein dikonsumsi maka akan semakin sering pula jantung memacu
adrenalin sehingga kebalikannya dapat menimbulkan kerisauan yang
berlebihan. Tersenyumlah pada kopi, negoisasi ini sangat berguna agar
kita dapat membatasi konsumsi kopi yang berlebihan dan dapat menjaga
manfaat baik yang dikandung oleh kopi.